Bawaslu Apresiasi Gagasan Koalisi Damai Jajaki Komitmen Bersama Kampanye Berintegritas di Medsos

Jakarta, Badan Pengawas Pemilihan Umum - Ketua Bawaslu Rahmat Bagja mengapresiasi draft Komitmen Bersama Kampanye Politik Berintegritas di Media Sosial-Pemilu 2024 yang digagas Koalisi Damai. Hal itu disampaikan Bagja saat menerima Koalisi Damai di Kantor Bawaslu, Senin(11/12/2023).

"Draft yang disampaikan oleh Koalisi Damai yang menggagas komitmen bersama kampanye politik di media sosial sangat baik. Kita harapkan kampanye di media sosial dapat lebih terbuka sehingga mudah diawasi," kata Bagja.

Menurutnya, dengan adanya gagasan berupa Komitmen Bersama Kampanye Politik Berintegritas di Media Sosial-Pemilu 2024 yang digagas Koalisi Damai ini dapat meningkatkan partisipasi masyarakat dala mencari informasi lebih dalam terkait kepemiluan.

"Kami (Bawaslu) sangat berterimakasih dengan adanya draft ini. Dan semoga partisipasi masyarakat untuk menggali lebih dalam informasi terkait kepemiluan bisa sangat terbantu dengan adanya draft tersebut," harapnya.

Oleh karena itu Bagja melanjutkan Bawaslu berkomitmen untuk menindaklanjuti draft tersebut untuk kemudian nantinya dilakukan pertemuan kembali dengan Koalisi Damai pada 18 atau 19 Desember mendatang. Tujuannya untuk memfinalisasi draft tersebut agar kemudian bisa dilaksanakan.

Gagasan tersebut, sambungnya, lahir pengalaman beberapa penelitian dari Koalisi Damai di beberapa negara seperti Thailand. Yang mana di sana telah menjadikan Komitmen Bersama Kampanye Politik Berintegritas di Media Sosial-Pemilu bahkan telah menjadi pedoman kode etik untuk mengisi kekosongan hukum yang ada.

"Bawaslu akan tindaklanjuti pertemuan ini dengan pertemuan-pertemuan selanjutnya," tandasnya.

Ketua Mafindo, Septiaji Eko Nugroho yang mewakili Koalisi Damai tersebut menjelaskan maksud diadakan Komitmen Bersama Kampanye Politik Berintegritas di Media Sosial-Pemilu 2024 tersebut untuk mendorong Bawaslu dan pihak lainnya agar dapat memedomani aturan yang ada agar terhindar dari tindakan pelanggaran.

"Ini semua demi terwujudnya pemilu yang damai, inklusif, transparan, dan mampu melindungi pemilih dari gangguannya informasi," pungkasnya.