Bawaslu Kabupaten Magelang Perkuat Jejaring Kolaborasi Melalui Penandatanganan MoU dan PKS Sepanjang 2025
|
Kota Mungkid - Bawaslu Kabupaten Magelang terus memperluas jaringan kolaboratif sebagai strategi penguatan pengawasan partisipatif. Sepanjang periode 1 Januari hingga 1 Desember 2025, Bawaslu berhasil menggandeng sejumlah lembaga pemerintah dan lembaga pendidikan dalam penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) dan Perjanjian Kerja Sama (PKS). Kolaborasi ini menjadi bagian dari upaya memperluas edukasi kepemiluan dan memastikan terbangunnya budaya sadar demokrasi di berbagai lapisan masyarakat.
Kerja sama yang terjalin mencakup instansi desa, sekolah menengah, madrasah, perguruan tinggi, hingga organisasi kepanduan. Beberapa di antaranya yaitu Pemerintah Desa Kaliurang Kecamatan Srumbung, Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Magelang, Universitas Muhammadiyah Magelang, Madrasah Aliyah Yajri Payaman, serta sejumlah SMA/SMK di Kabupaten Magelang. Bawaslu juga menjalin sinergi dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Magelang dan Kwarcab Kabupaten Magelang sebagai bagian dari pembinaan generasi muda.
Anggota Bawaslu Kabupaten Magelang, Sumarni Aini Chabibah, menyampaikan bahwa kolaborasi ini bukan sekadar kegiatan formal, melainkan upaya strategis untuk membangun ekosistem pengawasan yang lebih luas. “Kerja sama ini menjadi langkah nyata untuk membuka ruang partisipasi masyarakat. Dengan menggandeng lembaga pendidikan dan pemerintah daerah, kami ingin membangun kesadaran politik sejak dini, sekaligus menciptakan generasi pengawas pemilu yang kritis dan peduli,” ujarnya.
Ia juga menegaskan bahwa MoU/PKS yang dijalin sepanjang 2025 bertujuan untuk memperkuat program pendidikan politik, sosialisasi pemilu, serta perluasan jejaring relawan pengawas. “Kami berharap lembaga-lembaga yang menjadi mitra dapat menjadi pusat edukasi yang berperan aktif dalam menjaga integritas pemilu. Demokrasi yang kuat harus diiringi oleh masyarakat yang paham dan terlibat dalam pengawasan,” tambahnya.
Dalam beberapa kerja sama, Bawaslu Kabupaten Magelang juga memfokuskan kegiatan pada pemberdayaan siswa dan mahasiswa melalui program Goes to School, Goes to Campus, serta kelas literasi kepemiluan. Program-program tersebut menjadi medium efektif dalam membangun pemahaman mengenai demokrasi, politik berintegritas, serta bahaya politik uang.
Di akhir penyampaiannya, Sumarni Aini Chabibah menegaskan bahwa Bawaslu akan terus memperluas kolaborasi di tahun berikutnya. “Kami percaya bahwa pengawasan bukan hanya tugas Bawaslu, tetapi tugas bersama. Semakin banyak mitra yang terlibat, semakin kuat pula demokrasi kita,” tutupnya. (desiana)