29 Kolaborasi untuk Demokrasi: Strategi Bawaslu Magelang Menguatkan Pengawasan Tahun 2025
|
Kota Mungkid - Bawaslu Kabupaten Magelang terus memperkuat jejaring kemitraan sebagai bagian dari upaya meningkatkan kualitas pengawasan pemilu. Sepanjang periode 1 Januari hingga 1 Desember 2025, lembaga ini berhasil menjalin total 29 kerja sama, yang terdiri dari 14 Nota Kesepahaman (MoU), 14 Perjanjian Kerjasama (PKS), serta 1 kerja sama lainnya dengan berbagai instansi pemerintahan, lembaga pendidikan, komunitas kepemudaan, dan organisasi masyarakat. Capaian ini menjadi salah satu pijakan penting dalam penguatan pengawasan partisipatif menuju Pemilu 2029.
Kerja sama tersebut mencakup berbagai bidang strategis, mulai dari pendidikan politik, penguatan literasi kepemiluan, kampanye anti-politik uang, hingga sinergi dalam pencegahan pelanggaran pemilu sejak dini. Melalui jalinan kemitraan ini, Bawaslu ingin memastikan bahwa nilai-nilai integritas, transparansi, dan keadilan dapat semakin berkembang di tengah masyarakat, khususnya generasi muda yang menjadi sasaran utama program edukasi kepemiluan
Anggota Bawaslu Kabupaten Magelang, Sumarni Aini Chabibah, menyampaikan bahwa kolaborasi menjadi kekuatan penting dalam membangun budaya pengawasan yang inklusif. “Kerja sama ini bukan hanya dokumen formal, tetapi bentuk komitmen bersama untuk menjaga demokrasi. Melalui kemitraan yang luas, kami ingin menghadirkan ruang edukasi yang lebih dekat dan lebih mudah diakses oleh masyarakat,” ujarnya.
Sumarni Aini Chabibah juga menambahkan bahwa MoU dan PKS yang ditandatangani selama tahun 2025 menunjukkan bahwa semangat gotong royong dalam mengawasi pemilu semakin menguat. “Kami melihat antusiasme yang tinggi dari berbagai lembaga untuk terlibat dalam pengawasan partisipatif. Ini menjadi energi positif bagi Bawaslu dalam mendorong masyarakat agar semakin peduli terhadap proses demokrasi,” ungkapnya.
Selain MoU dan PKS, Bawaslu Kabupaten Magelang juga mendorong pelaksanaan program tindak lanjut seperti pendidikan kepemiluan, pelatihan relawan pengawas, serta penguatan komunitas demokrasi di tingkat sekolah, kampus, dan desa. Program-program tersebut akan menjadi fondasi penting dalam mempersiapkan masyarakat menghadapi tahapan Pemilu 2029 yang lebih kompleks dan menantang.
Di akhir penyampaiannya, Sumarni Aini Chabibah menegaskan bahwa Bawaslu Kabupaten Magelang akan terus memperluas jaringan kolaborasi. “Kami berkomitmen menjadikan pengawasan sebagai gerakan bersama. Setiap warga memiliki peran, dan Bawaslu hadir untuk memastikan ruang itu terbuka seluas-luasnya. Bersama rakyat awasi pemilu, bersama Bawaslu tegakkan keadilan pemilu,” tutupnya. (desiana)