Bentuk Generasi Kritis dan Peduli Demokrasi, Bawaslu Hadir di Sekolah
|
Kota Mungkid — Dalam upaya menumbuhkan generasi muda yang sadar demokrasi dan aktif dalam kehidupan politik, Bawaslu Kabupaten Magelang kembali melaksanakan program edukatif “Bawaslu Goes to School”, kali ini di SMK Ma’arif Walisongo Kajoran, Kecamatan Kajoran. Kegiatan ini diikuti oleh siswa-siswi, perwakilan guru, jajaran anggota Bawaslu Kabupaten Magelang, serta staf sekretariat, Rabu (30/07/2025).
Kepala SMK Ma’arif Walisongo Kajoran, Maksum, S.Pd.I., menyambut baik kehadiran Bawaslu dan mengapresiasi inisiatif edukasi politik kepada pelajar. "Kami berharap para siswa dapat menyerap materi ini sebagai bekal untuk membedakan informasi yang benar dan salah, serta membentuk kesadaran sebagai warga negara yang bertanggung jawab," ujarnya dalam sambutan.
Kegiatan berlangsung interaktif selama satu hari, dengan materi yang disesuaikan dengan gaya komunikasi remaja agar lebih mudah dipahami. Selain penyampaian materi, acara juga diramaikan dengan sesi tanya jawab, kuis berhadiah, dan yel-yel kebangsaan yang memantik semangat peserta.
Ketua Bawaslu Kabupaten Magelang, Muhammad Habib Shaleh, membuka kegiatan dengan memperkenalkan struktur Bawaslu dan mengangkat isu penting seputar politik uang, yang kerap terjadi pada masa pemilu. Ia menekankan bahwa pemilih pemula perlu memahami bahaya praktik ini karena dapat merusak integritas demokrasi.
Materi dilanjutkan oleh Chandra Yoga Kusuma, Koordinator Divisi Hukum dan Penyelesaian Sengketa, yang menjelaskan istilah-istilah kepemiluan dan jenis-jenis pelanggaran dalam pemilu. Ia menekankan pentingnya literasi hukum bagi generasi muda agar tidak mudah terjebak dalam pelanggaran yang merugikan proses demokrasi.
Selanjutnya, Muhammad Hafidh, Koordinator Divisi SDM, Organisasi, dan Diklat, menjelaskan struktur kelembagaan pemilu dari tingkat pusat hingga desa. Ia menegaskan bahwa pemilu membutuhkan sumber daya manusia yang kompeten dan berintegritas di semua lini.
Sementara itu, Fauzan Rofiqun, Koordinator Divisi Penanganan Pelanggaran, Data, dan Informasi, mengajak peserta melihat bahwa politik tidak hanya terjadi saat pemilu, tetapi juga hadir dalam kehidupan sehari-hari—baik di rumah, sekolah, maupun lingkungan sosial. "Politik adalah cara manusia mengambil keputusan bersama. Karena itu, memahami politik sejak dini sangat penting," ujarnya.
Sebagai penutup rangkaian materi, Sumarni Aini Chabibah, Koordinator Divisi Pencegahan, Partisipasi Masyarakat, dan Humas, mengaitkan nilai demokrasi dengan kehidupan pelajar. Ia mencontohkan pemilihan OSIS sebagai bentuk demokrasi sederhana dan memperkenalkan konsep pengawasan partisipatif, serta bagaimana pelajar dapat memanfaatkan teknologi untuk terhubung dengan Bawaslu dan turut menjaga kualitas demokrasi.
Acara ditutup dengan sesi kuis interaktif yang dipandu oleh Shanita Nuraini T., yang semakin menyemarakkan suasana. Para siswa yang aktif menjawab mendapatkan hadiah menarik, menjadikan proses belajar terasa menyenangkan dan mengesankan.
Program Bawaslu Goes to School merupakan bentuk nyata investasi jangka panjang Bawaslu Kabupaten Magelang dalam membangun karakter generasi muda yang kritis, peduli, dan berdaya dalam kehidupan demokrasi. Melalui pendekatan edukatif yang ringan dan membumi, Bawaslu ingin menjadikan demokrasi sebagai bagian dari kebiasaan dan kesadaran sejak usia sekolah.
Penulis : Fadila
Editor : Desiana