Webinar Bawaslu Kab. Magelang Menyoroti Demokrasi di Desa
|
Pendidikan politik dan pengembangan pengawasan partisipatif melalui pendekatan kelompok desa adalah inovasi dalam membentuk pondasi karakter sadar demokrasi dari dasar.
Good Government akan terbentuk melalui implementasi demokrasi dari unit pemerintahan terkecil yaitu Desa. Dalam rangka menyambut rencana Pemilu dan Pilkada Serentak tahun 2024, Bawaslu Kabupaten Magelang mendorong peningkatan partisipasi masyarakat dalam pengawasan melalui Webinar dengan tema ; Membangun Demokrasi Dari Desa.
"Acara hari ini sbg pembelajaran bersama dalam hal pemilu. Sistem pemilu kita belum tetap atau selalu berubah-ubah. Saat menjelang pemilu Bangsa kita selalu disibukkan dengan menyusun regulasi atau undang-undang baru. Saat pemilu usai Bangsa kita disibukkan untuk menyoroti regulasi pemilu yang baru. Saat peserta pemilu kalah yang disalahkan regulasi dan penyelenggara pemilu", ujar M. Habib Saleh saat pembukaan webinar pojok pengawasan Bawaslu Kabupaten Magelang, Selasa (7/9/2021).
"Masyarakat bukan sekedar obyek pemilu melainkan masyarakat adalah subyek dari pemilu, dan masyarakat adalah aktor dari demokrasi", tambah Habib.
Koordinator Divisi Pengawasan dan Hubungan Antar Lembaga Bawaslu Provinsi Jawa Tengah Anik Sholihatun, S.Ag, M.Pd selaku narasumber webinar tersebut menjelaskan bahwa : "Desa merupakan salah satu garda terdepan yang menjadi ujung tombak berbagai pembangunan infrastruktur demokrasi maupun sumber daya manusia. Nilai demokrasi yang lahir dari desa merupakan nilai yang luhur yang mampu menjadi penopang demokrasi"
"Apabila desa maju dan sadar akan demokrasi maka Negara NKRI ini akan berjalan baik. Desa merupakan entitas tempat berkumpulnya kelompok pemilih. Dan pengalaman masyarakat tetang demokrasi sudah tidak perlu di ragukan lagi", kata Labbaika N.S.STp, MM Kepala Dispermades Kab. Magelang.
"Desa merupakan garda depan untuk menahan laju kemunduran demokrasi. Namun saat ini demokrasi di Indonesia sedang mengalami kemunduran sesuai dengan reset dari LP3ES", kata Wijayanto, Ph.D Direktur LP3ES - Dosen Fisip UNDIP. (Desiana)