Mengudara Lewat JAMUS, Bawaslu Magelang Ajak Masyarakat Lebih Kritis Soal Proses Pemilu

Kota Mungkid - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Magelang turut serta dalam program talkshow JAMUS (Jagongan lan Musyawarah) yang disiarkan oleh Gemilang FM pada Kamis, (1/08/2025). Program ini menjadi sarana edukatif yang dikemas santai namun bermuatan serius, untuk menyampaikan informasi penting seputar kepemiluan kepada masyarakat luas.

Kehadiran Bawaslu dalam JAMUS menjadi bagian dari komitmen Bawaslu Kabupaten Magelang dalam memberikan edukasi publik mengenai tata cara pengajuan permohonan dan penyelesaian sengketa proses dalam Pemilu 2024.

Dalam talkshow tersebut, Chandra Yoga Kusuma, Divisi Hukum dan Penyelesaian Sengketa, menjelaskan secara rinci mengenai jenis-jenis sengketa pemilu, mekanisme beracara antar peserta maupun antara peserta dan penyelenggara, serta kewenangan penyelesaian oleh Bawaslu di berbagai tingkatan.

Bawaslu Kabupaten Magelang juga mengangkat sejumlah contoh penanganan sengketa cepat yang terjadi selama Pemilu dan Pilkada Serentak 2024 di Salaman, Ngluwar, dan Mertoyudan. Semua kasus tersebut berhasil diselesaikan secara damai melalui mediasi langsung di lokasi, dengan prinsip cepat, sederhana, dan efisien sebagaimana diatur dalam Perbawaslu Nomor 9 Tahun 2022.

“Melalui program ini, kami ingin masyarakat memahami bahwa penyelesaian sengketa pemilu tidak harus rumit dan penuh konflik. Justru melalui musyawarah, semua bisa diselesaikan secara elegan dan damai,” ungkap Chandra.

Di luar masa tahapan pemilu, Bawaslu Kabupaten Magelang tetap aktif menjalankan program-program pendidikan politik seperti produksi iklan layanan masyarakat, film dokumenter, penulisan artikel hukum, dan sosialisasi ke sekolah-sekolah maupun kampus.

Sebagai penutup, Chandra menyampaikan pesan penting mengenai arti strategis pemilu dalam kehidupan berbangsa. 

“Pemilu sangat penting sebagai instrumen wajib dalam sistem demokrasi, yaitu sebagai alat pergantian kekuasaan secara sah dan damai. Kita semua penyelenggara, peserta, tim sukses, dan masyarakat harus melek regulasi. Dengan memahami aturan main, kita bisa lebih bijak dalam memilah dan memilih siapa yang layak memimpin, demi tercapainya tujuan demokrasi dan terwujudnya cita-cita luhur Pancasila,” tegasnya.