Memaknai Gelaran Bawaslu Jateng Bershalawat
|
Pilkada serentak akan diselenggarakan pada 27 November tahun ini, di berbagai provinsi, kabupaten dan kota di seluruh Indonesia, tak terkecuali Jawa Tengah. Tahapan-tahapan penyelengaraan sudah berjalan dan memberikan harapan baru bagi rakyat akan hadirnya pemimpin yang bersih, berkualitas, dan kuat harapan menyejahterakan rakyat.
Aktifitas kepemiluan dan pengawasan tidak luput dari dinamika dalam mengawal proses demokrasi, agar rakyat memperoleh manfaat bagi terwujudnya kepemimpinan yang handal dan legitimate. Salah satu kegiatan pengawalan proses demokrasi ini adalah kampanye atau sosialiasi kepada masyarakat agar berperan aktif mengawal seluruh tahapan Pilkada di tahun ini.
Jumat malam ini, 2 Agustus 2024, Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Provinsi Jawa Tengah menyelanggarakan sosialisasi pengawasan Pilkada serentak kepada masyarakat, dengan menggelar even shalawatan bersama Habib Syech (Habib Syech bin Abdul Qadir Assegaf) dalam rangka sosialisasi pengawasan Pilkada serentak 2024. Even Bawaslu Jateng Bersholawat bertajuk Bersama Melangitkan Doa untuk Kemaslahatan Jawa Tengah bertujuan meningkatkan partisipasi masayarakat dalam pengawasan Pilkada serentak, khususnya masayarakat yang berdomisili di di wilayah Jawa Tengah, diharapkan ikut aktif melakukan pengawasan di semua tahapan Pilkada Serentak
Sholawatan, sebuah ekspresi rasa cinta dan rindu kepada Nabi Muhammad SAW, sebagai sebuah even, telah menjadi fenomena sosial yang semakin populer di berbagai daerah, terutama di Indonesia. Even-even sholawatan ini hampir selalu dihadiri ribuan muhibbin (pecinta shalawat) berbagai kalangan dan latar belakang, even shalawatan sudah menjadi tren dan dirindukan karena ekspresi cinta Nabi Muhammad SAW, selain itu even shalawatan dapat memperkuat ikatan sosial antar sesama.
Beberapa komunitas shalawat dapat disebut di sini, antara lain Ahbabul Musthofa (Habib Syech bin Abdul Qadir Assegaf), dikenal gaya penampilan karismatik, suara khas melengking, dan para muhibbin-nya disebut “Syecher Mania”. Habib Munzir Al-Musawa (Habib Munzir) dengan Grup Sholawat Majelis Rasulullah. Habib Ali Zainal Abidin Al-Habsyi (Habib Zaenal) group shalawat Azzahir para muhibbin-nya disebut Zahir Mania. Habib Luthfi bin Yahya dengan Majelis Sholawat Al-Mujahidin. Habib Ahmad bin Ja'far Assegaf dengan Grup Sholawat Al-Muhibbin. Habib Syekh bin Ali bin Jufri dengan Majelis Sholawat Al-Hidayah.
Dan masih banyak komunitas shalawat di level kecamatan dan desa. Komunitas sholawatan rutin ‘manggung’ di berbagai kota dan desa, menarik banyak jamaah yang ingin bergabung dalam kegiatan sholawatan dan mendalami agama. Popularitas mereka tidak hanya didorong oleh penampilan memukau tetapi juga dedikasi dalam menyebarkan ajaran Islam dan mempererat hubungan antar sesama umat.
Fenomena ini pertanda pentingnya acara keagamaan dalam kehidupan sosial dan budaya masyarakat, dan bagaimana pun Bawaslu Jawa Tengah merasa harus menjadi bagian dari para muhibbin –selain berkepentingan sukses program pengawasan Pilkada—namun juga berpartisipasi hiburan bernilai spiritualitas.
Media dan Kekuatan Tradisi
Secara sosiologis tren even shalawatan dapat dibaca sebagai kekuatan tradisi dan budaya yang berkembang dinamis di masyarakat. Sholawatan adalah bagian integral dari tradisi Islam di Indonesia. Even sholawatan sering diadakan seperti peringatan maulid nabi, tasyakuran, khataman pengajian, dan perayaan hari besar Islam lainnya.
Tradisi itu di kemudian hari terus tumbuh dan menjadi dasar kuat bagi perkembangan komunitas sholawatan, bahkan di tingkat desa. Narasi ini sejalan naluri manusia akan kebutuhan spiritual dan sosial. Ketika orang-orang mencari jalan lurus iman dan menjalani kehidupan sosial spiritual mereka, even sholawatan memperoleh momentum lalu disambut antusias hingga memperkuat rasa kebersamaan dan kepuasan spiritual.
Perkembangan pesat shalawatan sehingga diterima rakyat tidak lepas andil dari teknologi media sosial yang mewabah dua dekade terakhir. Media sosial memainkan peran besar dalam penyebaran video dan audio sholawatan seperti platform YouTube, Instagram, Whatsapp, dan Facebook mudah diakses dan di-sharehingga menjangkau audiens lebih luas.
Even sholawatan bagi Bawaslu Jawa Tengah merupakan hajat partisipatif yang secara sosiologis akan menyedot dukungan dan kepedulian terhadap pengawasan pemilu. Nalar dasarnya adalah komunitas para muhibbin akan terngiang dengan sholawatan lalu memberikan dorongan akan pentingnya partisipasi pengawasan even pilkada serentak secara luber.
Sebab setiap komunitas mempunyai jadwal tutin seperti pertemuan, latihan, dan pentas di panggung sehingga secara langsung akan tumbuh partisipasi. Hal tersebut bisa berjalan karena di setiap komunitas berdiri tokoh agama dan kiai/ustadz yang ikut mempengaruhi dan memberikan dukungan. Dus, kehadiran jamaah dapat menarik lebih banyak orang untuk bergabung dan mengikuti acara sholawatan. Di sinilah Bawaslu Jateng memperoleh manfaat sosialisasi program-programnya.
Pesan Moral
Bawaslu Provinsi Jawa Tengah mempunyai kepentingan atas peran sosial dan soliditas komunitas shalawatan dengan banyaknya muhibbin di dalamnya. Setidaknya, guna meningkatkan awarnes di kalangan masyarakat akan gelaran dan khususnya pengawasan Pilkada 2024. Bawaslu Provinsi Jawa Tengah juga ingin terlibat memperkuat rasa kebersamaan para muhibbin dan mempererat kohesi sosial dan meningkatkan rasa saling percaya sesama warga calon pemilih, sebab, tidak dapat dipungkiri, bahwa even shalawatan bermakna penguatan nilai-nilai keagamaan dan moral di masyarakat, yang pada umumnya mendukung stabilitas sosial dan perilaku positif
Nilai-nilai positif dari even shalawatan adalah khazanah sosial bagi kepentingan dan kemaslahatan rakyat untuk mewujudkan cita-cita hidup layak sejahtera lahir batin. Sebab syair-syair yang dilantunkan bukan hanya pujian kepada Nabi SAW, melainkan juga syair-syair cinta tanah air dan pentingnya menjaga solidaritas sesama warganya. Dari situ Bawaslu Provinsi Jawa Tengah tergerak untuk menggelar hajatan shalawat bersama Habib Syech dan para muhibbin-nya hanya untuk kepentingan-kepentingan pragmatis sesaat.
Mari bershalawat. Shollu ‘ala Nabi Muhammad, shollu ‘alaih. Wallahu a’lam bish-shawab.
Muhammad Hafid, penulis adalah Koordinator Divisi SDM,Organisasi dan Diklat, BawasluKabupaten Magelang, Jawa Tengah.